Apakah Chat GPT telah "membunuh" profesi content writer??

Sebuah keresahanku akan hal ini. Apakah temen2 sependapat kalau keberadaan chat GPT telah "membunuh" para content writer (jasa penulis artikel dll) ??

 

Apakah chat gpt akan membunuh profesi CW ? Ya, buat low quality content writer. Tpi buat high quality content writer untuk saat ini belum karena hasil generate artikel masih kalah.

Tpi bisa jadi seiring waktu kualitas generate AI menjadi lebih baik yg artinya profesi writer udh g layak

Sent from my RMX2170 using Tapatalk

 

Bahasanya aja banyak yang ngawur, kalau ga dapet informasi dari blogger apa web web juga paling copas. Buat saat ini engga, gatau nanti.

 

utk skrang sepertinya blm sih gan,
tapi kedepannya kemungkinan bisa saja nyingkirin CW.

Justru dunia pendidikan yg saat ini memprihatinkan, bayangin aja kalau murid dpt tugas, mereka tgl cari di brainly, dll udah ada jwabannya. sedangkan utk esay/ makalah bisa saja gunakan CGpt ini.

 

Kan baru update GPT-4, asli readable dan 0 plagiarism.. kemarin saya coba bikin artikel tentang ekonomi, asli bagus bgt isinya..

Sekarang udah apdet GPT-4, canggih banget...

Iya kabarnya software cek plagiarisme punya kampus2 kalah canggih ama chat GPT, kabarnya mereka mw apgred tu software, biar bisa ngelacak skripsi / tugas / makalah buatan AI

 

kalau ini sih tgl keperluannya gan, kl utk bersaing di SE khususnya google kemarin sempet baca di forum luar katanya google bisa dgn mudah ngedetect hasil CGPt & gk nempatin di posisi yg optimal. gk tau kalau pengalaman dr yg lain, di forum ini jg blm ada yg share tentang persaingan di SE.

batu denger sih kalau inj. diluar itu, gk sedikit pengajar yg ngasih tugas buat sebatas formalitas. asal ngumpulin tugas, kerjaan meyakinkan, kasih dah nilai

 

Kalau menurut saya semua jenis AI tidak bisa membunuh sesuatu yang memiliki EMOTIONAL, jadi ya semakin sulit aja bikin konten nya..

 

gak ...

 

beda om, chatGPT gak se akurat data terbaru. Jadi itu masih bisa jadi celah buat CW

 

Sekarang GPT-4 om, terintegrasi ke search engine BING.. psti byk data terbaru tuh

 

Jujur, di awal2 kemunculannya dulu saya sempat pny pendapat yg sama kaya suhu2 diatas. Secanggih2nya ChatGPT kayanya nggak bakal bisa gantiin peran CW/penulis beneran, toh datanya jg outdated, dan sepertinya artikel yg dihasilkan jg bakalan susah utk keindex apalagi utk ngerank, dst.

Sekarang? Jujur aja saya fans berat ChatGPT

Apalagi setelah kemunculan versi 4.

Kalau ChatGPT sampai bisa nulis, saat ini udh masa "setelah pandemi" artinya mereka udh gk pake data 1/2 thn lalu.

Intinya, ChatGPT tuh "cuma" perlu diajarin supaya "pinter"
Makin detail kita nge-prompt/ngajarin dia utk generate artikel
Bakal makin "ngeri" jg artikel yg dia generate

Dan jgn lupa, ada yg namanya tone & writing style utk "ngasih" emosi ke artikel yg di generate AI
Bahkan sekedar utk generate artikel ala2 idn**** tuh gampang bgt lho buat ChatGPT

Dan parahnya, biarpun "google bisa dengan mudah" tau dan ngebedain mana yg ditulis manusia dan mana yg ditulis AI
Mereka seakan udah nggak perduli
Karena makin kesini mereka sepertinya nggak lagi ngeliat ChatGPT sebagai kompetitor
Tp lbh sbg "something new" yg justru ngedukung ekosistem pencarian mereka dan bisa mereka contoh di bard.
Saya udah ngebuktiin sendiri, domain fresh umur seminggu (bukan drop/expired domain), di backdate ratusan artikel hasil nge-prompt
Bisa langsung keindex itungan jam dan lolos sandbox (dalam artian posisinya memang bergerak naik menurut semrush)
Dan ini baru versi 4 lho, gmn thn dpn

Sayangnya bener kata agan @Fitris ,
Yg kasian justru generasi dibawah kita
Karena mereka seakan bisa ngerjain apapun secara instant skrg
Takutnya kalau sampai ini jd habit, makin banyak peran manusia yg tergantikan sama AI #SemogaEnggak

 

Adapt or die

 

AKhirnya ketemu pendapat yang gak "ngeremehin" perkembangan teknologi AI seperti chat GPT.. sebelumnya byk yg ngeremehin hehehe

 

Lebih tepatnya teknologi AI gan

 

Meskipun perangkat AI seperti ChatGPT telah mengubah lanskap pembuatan konten, mengatakan bahwa perangkat tersebut telah ""membunuh"" profesi penulis konten akan menjadi pernyataan yang berlebihan. Beberapa faktor berkontribusi pada perspektif ini:

Peningkatan Efisiensi: AI dapat membantu penulis konten dengan menghasilkan ide, menyusun artikel, dan mengedit, yang dapat meningkatkan produktivitas daripada menghilangkan kebutuhan akan masukan manusia.

Kualitas dan Nuansa: Penulis manusia menghadirkan kreativitas, emosi, dan pemahaman konteks yang bernuansa yang mungkin sulit ditiru sepenuhnya oleh AI. Untuk penceritaan bernuansa, opini, atau konten yang membutuhkan keahlian mendalam, penulis manusia sering kali tidak tergantikan.

SEO dan Strategi: Penulis konten sering menangani elemen strategis seperti pengoptimalan mesin telusur (SEO), keterlibatan audiens, dan suara merek, yang memerlukan tingkat wawasan dan kemampuan beradaptasi yang mungkin tidak sepenuhnya dicapai oleh AI.

Kolaborasi: Penulis dapat memanfaatkan AI sebagai alat untuk bertukar pikiran, mengedit, atau mengatasi hambatan penulis, sehingga meningkatkan pekerjaan mereka daripada menggantikannya.

Peluang Baru: Meningkatnya pembuatan konten AI juga telah menghasilkan peran baru dalam strategi konten, pengawasan AI, dan kurasi konten, yang dapat melengkapi peran tradisional penulis konten.

Meskipun AI telah memperkenalkan perubahan signifikan pada pembuatan konten, peran penulis konten kemungkinan besar akan berkembang daripada menghilang. Kontribusi kreatif dan strategis penulis manusia tetap berharga dalam banyak konteks.

 

Cuma membunuh writer yang cuma nulis tapi ga ada isinya

 

Content writer nya gantian yang make AI

 

Om ini malah pake AI untuk menjawab keresahan tentang AI

 

setahun berlalu, ternyata bukan chatgpt yg ngebunuh CW (khususnya blogger & jasa penulis artikel), tp justru algoritma google .

 

Saya pakai ai gan maknyus di se bisa page one heheh