Trafik web Gnews berguguran: Ini penyebab dan cara ngeremnya....

kalo aq pribadi sih.. gnews digarap 3 orang minimal gak masalah.. asal bagi tugasnya pass.. (bagi duitnya opo maneh..)

masalah trafik..
pengalaman saat ada berita yang lagi booming.. sikkaaaat abiss tembak teruss bikin artikelnya.. dijamin minimal ribuan visitor nyantol deh..
algoritma..??
gak begitu aq perhatikan..
prinsip aq pokoke sajikan berita yg asik yang terbaru dan juga bermanfaat.. pasti visitor gak ilang...
capek..yo jelas...
kalo gak mau capek ya pake agece ae..

 

Poinnya sudah kena. Lanjutkan dan siapin wadah dolar yang akan makin ngalir......

 

Boleh tanya suhu, maksud web Gnews itu gimana ya suhu??

kalo soal konten, aq sendiri konsisten u menembak KW abadi... walaupun kurang heboh/pengunjungnya gak besar tapi menurutku stabil..

 

Google news: __http://id.wikipedia.org/wiki/Google_News

Mudahnya: Website Gnews (yang kita bicarakan di sini) adalah website yang sudah terlisting dalam pencarian di Google News. Misal kita mencari kata kunci tertentu, di fitur Google.co.id yang dibuka dengan desktop misalnya, ada pilihan pencarian Web, Gambar, Berita, Buku, Aplikasi, Lainnya, Alat Penelusuran. Nah web-web yang masuk di listing ketika kita pilih "Berita", itu termasuk contoh website Gnews.

Begitu penjelasan mudahnya...

 

seperti yg dibahas di searchengineland kemaren, bahkan SEO pun pada akhirnya akan kembali kepada end user (visitor) ya tentu saja yg namanya artikel bermanfaat akan memberikan nilai tambah bagi visitor nya dan akan terus terus dan terus dikunjungi dan direferensikan.

ga usah jauh jauh lah, lihat aja di forum ini, thread yg cuma pamer ss akhirnya akan tenggelam, thread kontroversial sama juga tenggelam, hanya thread yang benar benar memberikan manfaat seperti thread setting vps install kloxo nya Om Trianoraga yg terus saja dibaca dibookmark dan dilike

 

Udah bosan sama Gnews

 

newbie hanya ikut nyimak saja

 

yak bener banget om, ane setuju..
Ditambah lagi social network mereka itu yang bikin greget.. kalo istilah Jawa bilang "rego gowo rupo"

 

maaf om Duto, kompasiana dengan blogdetik beda sama domain detik dan kompas dot com walau 1 induk..minimal menurut gugel .
mereka beda..kompasiana dan blogdetik gak masuk gnews deh setau aku
google news Indonesia juga masih berupa seperti search (di tab news/berita)..gak seperti news dot google dot com versi negara lain seperti us/sg dll
contoh _https://news.google.com/?ned=us
atau _https://news.google.com/?ned=en_sg
bahkan negara kecil pun punya _https://news.google.com/?ned=en_il
belum ada _https://news.google.com/?ned=id kalopun diakses isinya sama persis dengan _https://news.google.com/?ned=us
jadi gnews Indonesia masih...sorry to said..masih banci
tau kali mbah gugel banyak pemain AGC bertengger disini..disamping officer gugel yg berbahasa Indonesia belum banyak..anak buahnya Matt Cutts belum banyak yg fluently speaking Bahasa

 

buat artikel mutu scara konsisten, gak pake tawar" lagi!

 

Om Duto emang josgandos ah kalau udah shering, walau ane ga punya web gnews tapi sepetinya web pribadi juga berpengaruh ya, terbukti blog ane yg udah 1 tahunan ga pernah ada pengunjungnya sekarang mulai ramai padahal tanpa SEO , BL dan embel embel lain

 

Wah sayang sekali.. padahal ane baru mau mulai buat web gnews lokal

 

Hehehe, saya jelas tidak bermaksud dan tidak pernah menyatakan kompasiana dan blogdetik termasuk dalam Gnews. Tetapi itu hanyalah contoh dari "pendukung" keangkeran keduanya (memperkokoh branding dst), belum lagi keberadaan walipop untuk detik misalnya, sangat mendukung branding detik.
Meski Gnews, toh Kompas juga menggelontor tips kesehatan dan keluarga dengan subdomain healt atau female-nya. Itu jelas tak sesuai rule Gnews. Ada artikel berjudul "Contoh Buruk pada Anak adalah Ayah Ibu yang Saling Simpan Rahasia" misalnya, jelas itu bukan kriteria Gnews. Tetapi cek saja artikel itu, jelas-jelas masuk dalam list berita di Google.
Nah....

Waduh, ya dilanjut saja. Selama aturan main dan kepentingan pembaca diutamakan, nggak ada masalah. Justru kalau semakin banyak Gnews trafik turun, lantas kita masuk dengan konsep jelas soal "relevansi" dan "kemanfaatan", bakal segera meroket kok.

 

Waalaikumsalam om Duto,

Maaf ndak bisa ikut sowan kerumah, hehe. Ini masalah sebenernya udah dari 1tahun yang lalu, dan bukan hanya di indonesia saja. Penjelasan om duto memang masuk akal untuk kita para "SMALL PUBLSIHER".



Kalau kata tuh bule, this is worldwide problem

 

Cobalah kembali dulu ke "khittah blogger" baru melangkah kembali ke kerangka berpikir "publisher". Kitah blogger menurut saya dalah "memberi dan memberi" kemanfaatan untuk pengunjung. Setelah blog memberi kemanfaatan, maka rejeki sebagai "publisher" akan mengalir dengan sendirinya.
Hehehe.....

 

keyword2 evergreen emang sudah jadi incaran om, tapi saingannya bukannya sama aja berat ?

 

Maksudnya robot mulai mempertimbangkan posisi serp dengan "Average Time On Site" + "Average Page View"...? Mungkinkah begitu om...? ato ane yg salah maksud...?

 

wow mantap mastah satu ini,, josss gan

 

Bikin GNews sama juga bikin authority site kan? secara tidak langsung ya tapi temanya campur aduk karena situs berita.

 

Sungguh enaknya meraba2 he3x...
Aku belum mengerti nih tentang Gnews, artikel Duto maknyuz